Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Energi Selow

Cara saya menghabiskan waktu menuju usia seperempat abad ialah mengikuti jejak kawan saya, yaitu sekolah lagi secara homescooling. Hal ini sejenis penelitian yang dilakukan secara pribadi untuk konsumsi pribadi, dan saya tertarik untuk mengikuti jejaknya. Saya baru menemukan ide penelitian hari ini. Ide itu ialah mendatangi kembali tempat wisata yang dulu sempat booming atau rame di tahun 80an hingga tahun 2000 awal. Bagaimana juga dapat dilihat bagaimana bentuk-bentuk destinasi maupun atraksi wisata jaman Orba. Apakah pengembangan wisata jaman orba ini berbeda dengan wisatajaman sekarang. Mungkin penelitian ini membutuhkan waktu yang lama dan pendalaman materi agar terlihat lebih jeru. Semoga tulisan saya nantinya tidak cethek dan mengulas lebih luas.. hehhe Penelitian ini sebenarnya lebih ke memory personal dari individu yang dulu pernah atau sempat melancong ke Yogyakarta, bisa jadi kita hanya mengenal Prambanan, Borobudur, Keraton, Kaliurang, Malioboro dan Pantai Parangtritis s...

postingan akhir tahun

 Desember 2015 Sudah menjelang akhir tahun, tapi perasaan saya tetap sama saja. Yaaa masih berkutat pada cinta-cintaan, sedangkan usia sudah menua. Duh Gusti. Mungkin kalau masalah karir saya sudah tidak cukup pusing, tapi masalah pasangan dikejar usia dan nasehat orang tua saya jadi kepikiran :D Sebulan lagi usia saya 26 dimana kebutuhan menikah bagi perempuan di usia tersebut sudah ulai wajib, kalau ditanya jodoh saya belum ngeh. Lha wong deket saja besok menjauh besok ganti deket dengan itu hehe, ndak konsisten saya. Kalau ditanya, kamu belum sembuh lukanya, ya jelas sudah. Saya ini masih bingung nyari yang pie, pokoknya kalau menikah itu seumur hidupd dan asyik bias diajak ngapa-ngapain lhooo :D Sudah ah semoga tahun depan tulisan saya lebih produktif dan dan menye seperti ini

07 November

07 November 2015 Bulan November sudah berjalan seminggu, saya lupa untuk kegiatan 30 hari menulis, ya setidaknya saya ganti seminggu sekali menulis. Saya akan menceritakan kesibukan baru saya, kesibukan di dapur. Mulai hari kemarin saya memutuskan untuk memasak sendiri, saya berbelanja di pasar tradisional (karena tidak ada pilihan lain disini :P, ex. supermarket). Saya membeli beras mulai dari 1 kg, beli sayur, kentang, bumbu dapur, dan tak lupa buah sebagai pelengkap. Niat saya masak-memasak sebenarnya sudah agak lama, tapi karena tidak telaten alias males, maka selamanya niat baik hanyalah niat. Hari pertama memasak, saya memasak tumis tahu itupun dibantu adek kos saya Nanda, hari kedua saya sarapan dengan mashed potato dan rebusan sayur (bayam dan kacang panjang), lalu siang hari masak nasi goreng walaupun menu ini tidak begitu cocok untuk dimakan di siang hari. Malam hari saya menyisakan rebusan kentang dan camilannya diganti buah. Sayangnya saya sendiri belum terbiasa de...

Marcopolo Usia 26

Ada sebagian orang yang menganggap menulis adalah sebuah pekerjaa, adapual hobi, dan saya sendiri merasa kesulitan dalam menulis. Sudah hamper dua tahun yang lalu menyelesaikan skripsi, setahun tidak aktif menulis atau orat-oret di blog. Meskipun akhir-akhir ini saya sering membaca buku, namun pemikiran saya masih belum jejeg atau konsisten. Saya masih terpengaruh ini – itu, dan pekerjaan hanya sebagai buruh ketikkupn saya akui membuat saya sedikit tumpul. 01 November 2015 saya awali lagi sebagai kegiatan 31 hari menulis, entah apapun itu yang terpenting setiap hari saya memiliki kewajiban menulis.  Tulisan pertama saya kali ini ialah membahas mengenai trend atau musim berwisata, orang-orang jaman sekarang yang memiliki waktu berlebih pun dibarengi dengan kantong berlebih akan menghabiskanny sebagai libura. Meskipun saya belajar (ambil jurusan) tentang ini, yaitu pola-pola konsumerisme model baru. Dulu orang berlibur itu musiman, dan tidak semua destinasi dapat terjangkau sepe...

akhir tahun dan musim hujan

Akhir tahun selalu musim hujan, klise sih tapi setidaknya romantis (padahal tidak punya pasangan) Hujan mengingatkan saya pada 8 tahun lalu awal-awal saya tinggal di Yogyakarta, pulang kuliah berjalan kaki dengan payung, makan di burjo, boncengan memakai jas hujan dan kenangan tentang hujan yang lainnya. Akhir tahun bukan saja hujan yang saya harapkan, tapi kepulanganmu ke Indonesia. Yah setidaknya akan ketiga kalinya kita bertemu setelah kamu bekerja jauh di mengelilingi benua. Sama halnya dengan hujan, 8 tahun yang lalu hingga sekarang hamper tidak ada bedanya, saya masih menunggu. Ada yang bilang, mungkin orang seumur hidup hanya sekali benar-benar jatuh cina, dan saya mengamini itu. Tidak mungkin di usia seperti ini kita menemukan cinta sejati yang berakar pada kperasaan, melainkan muncul dari persamaan-persaamaan bahakn bias jadi karena factor materilah yang menyatukan orang hingga jenjang pernikahan. Soal pilihan menikah sepertiya saya akan meng-iyakan, entah itu bahagi...

Rumpi Di Kantor

Rumpi Di Kantor Bukan hal asing lagi di lingkungan pekerjaan kalau ada istilah dinding dapat berbicara, sama halnya di lingkungan birokrat yang selo khususnya. Populasi ibu-ibu staff humas perkantoran bagian gossp dan ghibah hehe. Disini peran ibu-ibu ini tidak bisa dianggap remeh, kerja seorang ibu penggosip lebih cepat, tepat dan rapi dibandingkan agen intelejen. Jika mereka berkumpul kekuatan timbul dan tidak bisa dibiarkan begitu saja, pertama dapat mempengaruhi stabilitas kegiatan perkantoran, eksistensi ibu-ibu pejabat, ibu ibu gossip mengkudeta teman yang tidak ia sukai. Orang diampun tetap salah jika tidak masuk dalam kelompok mereka, jadi bahan bualan tiada habis. Senioritas yang sangat feudal