Langsung ke konten utama

Marcopolo Usia 26

Ada sebagian orang yang menganggap menulis adalah sebuah pekerjaa, adapual hobi, dan saya sendiri merasa kesulitan dalam menulis. Sudah hamper dua tahun yang lalu menyelesaikan skripsi, setahun tidak aktif menulis atau orat-oret di blog. Meskipun akhir-akhir ini saya sering membaca buku, namun pemikiran saya masih belum jejeg atau konsisten. Saya masih terpengaruh ini – itu, dan pekerjaan hanya sebagai buruh ketikkupn saya akui membuat saya sedikit tumpul. 01 November 2015 saya awali lagi sebagai kegiatan 31 hari menulis, entah apapun itu yang terpenting setiap hari saya memiliki kewajiban menulis. 

Tulisan pertama saya kali ini ialah membahas mengenai trend atau musim berwisata, orang-orang jaman sekarang yang memiliki waktu berlebih pun dibarengi dengan kantong berlebih akan menghabiskanny sebagai libura. Meskipun saya belajar (ambil jurusan) tentang ini, yaitu pola-pola konsumerisme model baru. Dulu orang berlibur itu musiman, dan tidak semua destinasi dapat terjangkau seperti sekarang. Sementara semakin berkembangnya arus informasi dan aksebilitas, tentunya orang yang didorong eksistensi di kehidupan virtualnya tak jarang yang rela buang uang besar untuk membeli pengalaman.

Disuatu sisi memang bagus, seseorang dapat dengan mudah megetahui belahan dunia lain, akan tetapi di sisi lain tidak semua penduduk Indonesia dengan endapatan per kapita diatas rata-rata. Sayang sekali jika kita menabung hanya untuk dihamburkan dalam sepekan untuk mengunjungi desa nan jauh dan elok.

Menjadi asing dan gumunan di negeri sendiri, maaf bias saja dalam satu kabupaten kamu tinggal di kota dan kamu berkunjung ke desa akan gagap situasi. Yahh tren travelling ini menjalar dimana-mana, siapa yang diuntunkan?  Semua yang dapat mengambil peluang tentunya. Semoga kedepannya tren wisata juga dibarengi dengan perilaku yang baik, tidak arogan, cinta lingkungan, dan dengan sudut pandang sama rata.


Marcopolo di usia 26 tahun berkeliling (wisata) menemukan benua eropa, nah kalau kamu sudah menemukan apa ? heheh 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

patner baru

30 oktober 2016 Setelah beberapa bulan tidak menulis blog, saya memutuskan untuk menulis kembali. Yaaay bulan memasuki bulan November dan akhir tahun saya merasa bahagia meskipun sibuk dan menua. Kesedihan saya sudah hilang, dengan kata lain sekarang saya memiliki patner baru walaupun tidak berapa lama kemudian harus dipisahkan jarak, tapi apalah jarak tak lagi menjadi masalah. Masalah lain justru muncul seperti masalah-masalah sebelumnya, hal hal yang membuat saya insecure huhu, biasalah wanita cewek yang memasuki fase usia 27 setelah krisis seperempat abad dan memasuki krisis-krisis lainnya. Oke hal tersebut bisa di skip. Tapi masalah yang sama dengan orang yang berbeda membuat saya berpikir ulang jangan-jangan kesalahan ada dalam diri saya sendiri :’( Toh rencana tetaplah rencana, kita hanyalah manusia dan Tuhan yang menentukan J .. !! Selamat berakhir pekan.

bunga kenanga bukan kenangan :D

Sejak kecil saya sangat tertarik dengan kegiatan bercocok tanam maupun berkebun, selain berkebun di kebun milik kakek yang letaknya tak jauh dari rumah, di depan rumah pun banyak ditumbuhi berbagai macam flora khas tropis, seperti : bunga mawar, bunga sepatu, bunga kertas, bunga melati, bunga desember, bunga kamboja, dan masih banyak lagi   tanaman yang saya lupa namanya. Penamaan bunga di Indonesia tentu berbeda dengan penamaan di daerah lain, seperti di Indonesia saja satu macam bunga bisa memiliki berbagai nama, untuk memudahkan atau menyeragamkan maka kita mencari padaann nama di google dengan nama latin nya. Ada satu bunga yang saya sukai dari wangi harumnya, yaitu Bunga Kenanga yang memiliki kenagan hahah, Bunga Kenanganselain baunya khas sedikit menyengat. Semasa saya masih anak-anak, saya suka memetiknya lalu saya peras-peras ceritanya itu dibuat parfum,Dulu waktu saya kecil belum cukup tau apa manfaat dari bunga ini, setau saya ini bunga untuk bunga orang mati di ca...

diskon akhir bulan

Hari ini saya disuruh ibu untuk pergi ke sebuah Toko retail paling ternama di kota ini, rupanya ibu membaca sebuah Koran harian lokal yang memuat iklan diskon di pusat perbelanjaan tersebut. Ibu tertarik, soalnya dalam iklan tersebut tertulis “beli dua dapat satu”. Akhir bulan, uang sedang menipis hanya cukup untuk makan, ibupun belum gajian, tetapi karena termakan iklan tersebut ibu memaksa saya membelikan sandal, jika beli dua yang berarti dapat tiga maka  satu untuk ibu, satu untuk kakak perempuan saya dan satu bagian lagi tentu untuk saya. Promosi di akhir bulan ini bisa jadi sebuah musibah bagi yang menerima gaji di awal bulan tetapi memiliki hasrat belanja tinggi, juga musibah bagi penerima gaji di akhir bulan lalu habis dibelanjakan begitu saja. Sayateringat waktu kerja di kabupaten terpencll, saya mungkin sebulan sekali pergi ke kota dan sayapun mikir dua kali untuk belanja. Jaraka dan media meskipun di pedalaman, akhir bulan, dan uang pas-pasan sungguh tidak menja...