Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

menulis juga butuh spion

Memandang layar laptop yang sudah rusak rasanya bahagia sekali bisa berselancar ke artikel ini ke artikel itu, meskipun battrey laptop sudah tidak bisa terpasang, body laptop yang sudah lecet-lecet tetap saya paksakan untuk menjelajah ke blog dan bersosial media ria. Hari ini saya tidak mau mengomentari tulisan sesorang secara langsung, kalau dilihat dari rekam jejaknya, tentu saja saya kalah jauh dibandingkan dia, blognya sudah ia kelola selama empat tahunan, sedangkan saya baru beberapa hari dengan artikel tidak bermutu ini. Mengapa saya harus berkomentar terhadap orang yang lebih pintar, panda lihai atau apalah padanan kata yang lebih tepat Membaca tulisannya saja saya terperangah bisa berpindah ke dunia yang ia tulis. Saya mengakui sumber literasi, dukungan lingkungan dan hal yang dialmai pasti akan sangat berpengarih pada sebuah tulisan. Selama saya menulis ini banyak sekali tulisan - tulisan yang sepertinya menghindar dari catatan probadi malah saya terjebak dengan kepribadian...

manajemen konflik negara !

Hari ini saya membaca buku pelajaran sejarah sekolah, agak kaget juga melihat bagaimana sekolahan mendoktrin anak didiknya (termasuk saya), dengan isu PKI yang masih sesuai dengan sejarah versi   jaman orde baru. Agak kaget juga bagaimana seluruh pemberontakan maupun organisasi perlawanan dianggap subversive oleh pemerintah. Sejarah memang perlu di tulis ulag, namun sampai saat ini hingga orde baru runtuh kurang lebih 16 tahun belum di ubah juga, jika kita ingat bagaimana orde baru mengubah sejarah versi orde lama dengan cepatnya, namun sebaliknya reformasi tidak sepenuhnya mengubah orde baru. Hal ini bisa saja karena beberapa penguasa jaman orde baru masih duduk di kursi pemerintahan saat ini, atau memang pengaruh selama 32 tahun itu cukup kuat. Saya bukan pro PKI atau perilaku subversif lain. Namun jika fitnah buruk terhadap PKI ini hingga memasuki soal-soal ujian, buku-buku sejarah yang dari dahulu hingga saat ini masih salah kaprah, maka dipastikan generasi anak cucu...

20 things to do !!

Sudah lama sekali rasanya tidak menulis untuk diri sendiri, berbagi dengan diri tentang apa yang kita dapat, mengajak tubuh untuk berbicara apakah ada yang kurang berkenan dari perlakuan kita. Rencananya saya ingin menuliskan dua puluh hal yang ingin saya ubah dari dalam hidup mulai sekarang, ide ini muncul ketika saya membaca buku chicken soup of the soul , Sungguh terdengar klise dan mengada-ada, akan tetapi bebrapa bulan terakhir ini saya sudah mengalami kesepian jiwa dan mulai memasuk masa pendewasaan. Saya merasa sangat perlu untuk mengubah diri menjadi lebih baik, dengan mencoba bebrapa hal kecil untuk setahun mendatang, inilah cita-cita sederhana saya : 1.        Memulai meditasi setiap sebelum tidur bertujuan membuang amarah 2.        Mandi lebih pagi daripada biasanya, dan usaha mandi du kali sehari ketika badan sehat 3.        Tidur lebih awal, tidak diatas pukul dua belas...

kembali bermain ke gunung

Beberapa hari tidak memposting tulisan dikarenakan saya malas-malasan menikmati lapar hehe, akan tetapi rasa malas tetap saja harus dikalahkan, setiap hari saya berjanji untuk tetap menulis agar lebih produktif, baiklah saya mau menuliskan soal rencana pergi ke gunung bersama teman-teman.   Mendengar kata mendaki gunung bagi saya merupakan seperti mengenang kisah masa-lalu, hahaha rasanya seperti sudah tua. Membayangkan mendaki bukit 80’ yang meliuk-liuk, dinginya udara pegunungan serta hembusan angin pasti akan menguras tenaga selama perjalanan. Pokoknya saya merindukan petualangan kea lam bebas, mendaki gunung, bermalam diatas rerumputan , mendengar nyantian dedaunan, pokoknya saya rindu berbagi makanan dalam satu nesting.

stop nulis dulu revisi yang kemarin

Semangat menulis saya mulai menurun, tulisan mulai kaca, tidak fokus. Hasil blogwalking sana  sini kalau dilihat-lihat tulisan saya tidak menarik, maka dari itu saya putuskan untuk menulis kembali yang kemarin-kemarin, bukan sekarang tentunya karena saya sedang terkena penyakit malas.

pergi

Semoga saja postingan ini adalah postingan saya yang pertama dan terkahkhir yang agak sentimental alias menye-menye (semoga) Rasanya ingin berlari, pergi, menjauh dari kamu, aku pun tahu kamu orang baik, kamu pasti membebaskan pula keingian  setiap orang, seperti yang selalu kamu ceritakan, kalau manusia di dunia itu tidak boleh tertindas. Kamu ingat, aku pernah cerita ada sebuah kalimat yang cukup sederhana namun menarik . " Bukankah setiap orang berhak atas kebahagiaannya masing-masing". Kata itupun berulang kali aku ucapkan (waktu itu) dan kamu tentu mendengar dan ingat, aku yakin itu.  Selama ini kita baik-baik saja, setelah perpisahan itu, dan kamu yang lebih bahagia dengan keputusanmu. Mungkin saja kamu melihat pertemanan kita baik - baik saja, seperti sahabat lama yang tidak pernah ada suatu masalah, mungkin itu yang kamu pikirkan. Di sisi lain aku belajar sabar, mencoba berbicara dengan diri sendiri, di anggap bodoh teman-teman sekitar, merasa menipu  dir...

ikut gemes nulis pemilu

Akhirnya saya ikutan gemes dan ikut-ikutan demam buat menulis komentar mengenai pilpres tahun 2014 ini, walaupun saya baru akan dua  kali ini dapat berpartisipasi memilih dalam pesta demokrasi. Semasa saya masih anak-anak. saat itu saya ingat kalau tidak salah pemilu tahun 1997, setiap hari saya di bawah pohon asem di pinggir  jalan raya untuk menonton kampanye parpol bersama teman-teman kecil saya. Sebelum berangkat menonton kampanye, saya memasang benda untuk menimbulkan suara preet preet prett di sepeda saya, biasanya yang dipakai untuk menimbulkan bunyi-bunyian yaitu dari kulit bambu dipasang di jeruji roda sepeda mini kesayangan. Selain menonton rutin di pinggir jalan raya, saya pun ikut rewel minta dibelikan atribut parpol semacam slayer atau bandana untuk dipakai di kepala. Karena waktu itu partai mayoritas adalah Golongan Karya atau Golkar, maka parpol lain seperti PDI atau PPP kami anggap brutal. Dahulu Partai Golkar ada di nomor urut dua, seperti saat ini kita...