Langsung ke konten utama

menulis juga butuh spion

Memandang layar laptop yang sudah rusak rasanya bahagia sekali bisa berselancar ke artikel ini ke artikel itu, meskipun battrey laptop sudah tidak bisa terpasang, body laptop yang sudah lecet-lecet tetap saya paksakan untuk menjelajah ke blog dan bersosial media ria.

Hari ini saya tidak mau mengomentari tulisan sesorang secara langsung, kalau dilihat dari rekam jejaknya, tentu saja saya kalah jauh dibandingkan dia, blognya sudah ia kelola selama empat tahunan, sedangkan saya baru beberapa hari dengan artikel tidak bermutu ini.

Mengapa saya harus berkomentar terhadap orang yang lebih pintar, panda lihai atau apalah padanan kata yang lebih tepat Membaca tulisannya saja saya terperangah bisa berpindah ke dunia yang ia tulis. Saya mengakui sumber literasi, dukungan lingkungan dan hal yang dialmai pasti akan sangat berpengarih pada sebuah tulisan. Selama saya menulis ini banyak sekali tulisan - tulisan yang sepertinya menghindar dari catatan probadi malah saya terjebak dengan kepribadian itu sendiri.

Saya mengidolakan orang yang menulis ecara detail gambaran apa yang ia ceritakan, saya mengidolakan orang yang menulis terlepas dari alter egonya, saya mengidolakan orang yang menulis dengan kalimat sederhana yang dapat dipahami semua orang, tulisan-tulisan itu akan terasa tak berjarak jika kita membacanya.

Saya sedang belajar menulis, saya belajar membuat tulisan yang bisa bermanfaat bagi yang lain, bukan hanya memamerkan saya ini ahli menulis seperti saat skripsi. Jika menulis merupakan sebuah karya, tentu setiap orang bebas menulis apapun sesuai dengan gayanya masing-masing. Sayapun ingin menulis tanpa menyakiti orang lain ataupun menggurui.

Saya ingin menulis dan sering kali menengok ke belakang, dari tulisan-tulisan saya sebelumnya, mengkoreksi satu persatu, dibaca sekali lagi, diulangi hingga benar-benar pas makyus seperti kata Pak Bondan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

patner baru

30 oktober 2016 Setelah beberapa bulan tidak menulis blog, saya memutuskan untuk menulis kembali. Yaaay bulan memasuki bulan November dan akhir tahun saya merasa bahagia meskipun sibuk dan menua. Kesedihan saya sudah hilang, dengan kata lain sekarang saya memiliki patner baru walaupun tidak berapa lama kemudian harus dipisahkan jarak, tapi apalah jarak tak lagi menjadi masalah. Masalah lain justru muncul seperti masalah-masalah sebelumnya, hal hal yang membuat saya insecure huhu, biasalah wanita cewek yang memasuki fase usia 27 setelah krisis seperempat abad dan memasuki krisis-krisis lainnya. Oke hal tersebut bisa di skip. Tapi masalah yang sama dengan orang yang berbeda membuat saya berpikir ulang jangan-jangan kesalahan ada dalam diri saya sendiri :’( Toh rencana tetaplah rencana, kita hanyalah manusia dan Tuhan yang menentukan J .. !! Selamat berakhir pekan.

bunga kenanga bukan kenangan :D

Sejak kecil saya sangat tertarik dengan kegiatan bercocok tanam maupun berkebun, selain berkebun di kebun milik kakek yang letaknya tak jauh dari rumah, di depan rumah pun banyak ditumbuhi berbagai macam flora khas tropis, seperti : bunga mawar, bunga sepatu, bunga kertas, bunga melati, bunga desember, bunga kamboja, dan masih banyak lagi   tanaman yang saya lupa namanya. Penamaan bunga di Indonesia tentu berbeda dengan penamaan di daerah lain, seperti di Indonesia saja satu macam bunga bisa memiliki berbagai nama, untuk memudahkan atau menyeragamkan maka kita mencari padaann nama di google dengan nama latin nya. Ada satu bunga yang saya sukai dari wangi harumnya, yaitu Bunga Kenanga yang memiliki kenagan hahah, Bunga Kenanganselain baunya khas sedikit menyengat. Semasa saya masih anak-anak, saya suka memetiknya lalu saya peras-peras ceritanya itu dibuat parfum,Dulu waktu saya kecil belum cukup tau apa manfaat dari bunga ini, setau saya ini bunga untuk bunga orang mati di ca...

diskon akhir bulan

Hari ini saya disuruh ibu untuk pergi ke sebuah Toko retail paling ternama di kota ini, rupanya ibu membaca sebuah Koran harian lokal yang memuat iklan diskon di pusat perbelanjaan tersebut. Ibu tertarik, soalnya dalam iklan tersebut tertulis “beli dua dapat satu”. Akhir bulan, uang sedang menipis hanya cukup untuk makan, ibupun belum gajian, tetapi karena termakan iklan tersebut ibu memaksa saya membelikan sandal, jika beli dua yang berarti dapat tiga maka  satu untuk ibu, satu untuk kakak perempuan saya dan satu bagian lagi tentu untuk saya. Promosi di akhir bulan ini bisa jadi sebuah musibah bagi yang menerima gaji di awal bulan tetapi memiliki hasrat belanja tinggi, juga musibah bagi penerima gaji di akhir bulan lalu habis dibelanjakan begitu saja. Sayateringat waktu kerja di kabupaten terpencll, saya mungkin sebulan sekali pergi ke kota dan sayapun mikir dua kali untuk belanja. Jaraka dan media meskipun di pedalaman, akhir bulan, dan uang pas-pasan sungguh tidak menja...