Setiap sore di rumah mbah tak pernah luput ada jajanan pasar yang terhidangkan di meja. Menunya pun berganti setiap hari, kadang jenang sum-sum, gorengan, gethuk, apem, bolu kukus dan khas jajanan pasar lainnya. Saya sendiri kurang tau, sejak kapan kue yang dijual di pinggiran disebut jajanan pasar, meskipun terkadang bentuknya sama dengan kue yang dijual di bakery. Sore ini ada dua macam jajanan di rumah mbah, Ada satu bungkus bolu kukus yang berisikan lima buah dan sebungkus gethuk singkong yang ditaburi parutan kelapa. Entah sadar atau tidak saya memilih bolu kukus untuk dinikmati dengan teh hangat, dan simbah pun memilih bolu kukus juga beberapa anggota lainnya. Gethuk disini tidak terjamah sama sekali, alias tidak termakan. Sayangnya setelah bolu kukus kukus dan segelas teh hangat Dilmah earl grey saya lahap habis, saya baru teringat mengenai kelas ketahanan pangan yang kurang lebih saya ikuti enam bulan yang lalu (saya minta ditabok emang!). Mengubah kebiasaan memanglah suli...