Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

kendala manusia modern

Sudah berapa kali laptop saya mati-mati karena tersenggol kabelnya, laptop saya ini suda butut dan tidak mau dipasang lai batu battereynya. Sialnya saya masih memiliki satu beban tulisan. Tulisan ini saya janjikan untuk mengisi salah satu rubik majalah yang diasuh oleh teman saya. Janji saya untuk menulispun sudah sejak seminggu lalu, kalau dihitung lebih tepatnya sembilan hari. Waktu yang lumayan cukup lama, karena deadlinenya sendiri tanggal duapuluh lima bulan ini. Saya ini termasuk orang yang malas-malsan, dan terbiasa ngerjain tugas kalu sudah mepet waktunya. KEbiasaan buruk semasa kuliah belum saya ubah, oke saya catat kebiasaan ini akan saya ubah. Hari ini saya menulis selalu gagal, pertama karena alasan masih pagi dan  malas, kedua sudah siang lapar belum sarapan dan lain-lain, ke empat mati lampu, kelima terpaksa menyaksikan pernikahan secara langsungRaffi Ahmad dan Nagita di salah satu televise swasta. Alasan ke enam dan alasan terakhir juga paling mutakhir ialah lapto...

reuni ?

            Kalau ada suatu perpisahan bisa dipastikan ada pertemuan kembali, deikian pula sebaliknya jika kamu dipertemukan tidak luput juga kamu akan berpisah lagi. Hampir sebelas bulan saya berpisah dengan seorang teman, kami berteman semasa awal kuliah. Pertemanan kami tergolong aneh, meskipun kami satu fakultas dan kadag kuliah umum bersama, namun hubungan pertemanan kami terjalin via dunia maya. Kami cukup mengetahui satu sama lain, kalau kami secara tidak sengaja bertemu atau bertatap muka pasti salah satu dari kami pura-pura tidak lihat atau buang muka.             Aktivitas pertemanan kami tergolong cukup baik dan inten di dunia maya, obrolan tentang kuliah, kesamaan hobi, dan game favourit. Ada yang aneh walaupun tidak bertemu secara langsung sya suka temanku ini. Saya sangat bangga menceritakan kesukaan saya pada “kawan” saya satu ini pada teman kos, teman main...

jangan buang waktu

Kalau kita lihat tulisan buanglah sampah pada tempatnya, tapi kita tidak pernah meilhat tulisan buanglah waktu dengan tepat, melainkan jangan sia-siakan waktumu. Waktu itu panjang kalau kita menunggu tapi kadang juga terlalu singkat jika kita menyia-nyiakan. Kalau saja bank menyediakan layanan menyimpan waktu atau suatu perusahaan memberikan asuransi waktu bisa dibayangkan berapa banyak nasabahnya. Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan pekerjaan dari seorang teman, yaitu nulis artikel. Nah ini semacam penulis lepas di sebuah majalah. Teman saya yang menawari pekerjaan ini sekitar seminggu yang lalu, namun sampai sekarang saya belum menulis. Pekerjaan semacam ini pasti dikejar deadline. Saya sampai hari ini masih belum siap, atau belum ngerti apa yang mau ditulis nih lebih tepatnya. Blogwalking sana sini, nyari referensi dan nulis blog ini nih biar ga kaku nulisnya. Kalau ngomong soal rajin menulis, saya sering bolong. Blog saya saja sudah lama ga update, janji setiap hari menulis...

Bulan Bahagia

Kalau ditanya bulan apakah yang paling membuatmu bahagia, pasti aku selalu menjawab januari, tapi kali ini lain. Bulan oktober eh tepatnyaminggu-minggu ini saya merasakan kebahagiaan yang aneh, perasaan saya lebih tenang, adem dan ayem. Rejekipun datang bergulir, bukan hanya rejeki yang menghasilkan uang, tapi di luar itu. Rejeki berwujud untuk tetap belajar dan belajar. Hari ini teman karib saya menikah, tentu ini bulan kebahagoaan juga bagi mereka berdua, tak luput sepanjang jalan menuju ke gedung pernikahannya sayapun juga melihat gedung-gedung lain ada acara pernikahan, membahagiakan bukan?. Ternyata bukan saya saja yang mengalami kebahagiaan di bulan oktober, tapi saya sendiri juga susah mendefinisikan kebahagiaan ini, bahagia untuk apa?. Untuk kebhagiaan yang tidak beralasan ini, maka saya akan merayakan bulan kebahagiaan bersama teman-teman di akhir bulan. Acaranya kurang jelas dan beleum tentu menarik tentunya, tapi wujud syukur atas kebahagiaan itu sendiri. Saya ber...

kita cari uang

Ya saya tepat hampir enam bulan nganggur, tanpa penghasilan isinya main doang. Setiap pagi sehabis bangun tidur sekitar pukul 07.30 saya menyirami halaman juga beberapa tumbuhan dengan air sisa cucian, menjelang siang saya mandi. aktivitas sehari-hari di Rumah yaitu internetan dan tidur, kadang main dengan kawan lama. Kalau ditanya bosen atau tidak menganggur, tentu saya bosan. Saya tidak berpenghasilan sama sekali, hanya mengandalkan jula-beli barang bekas yang tidak seberapa, belum lagi akhir-akhir ini saya tidak jalan ke klithikan. Pasar klitikan yang biasanya saya kunjungi kabarnya terbakar. Mau dikata apa? Sosok teman saya semasa kuliah yang biasa-biasa saja, seperti malas mengerjakan tugaspun kini telah bekerja. Relasi antara pengangguran dan pekerja pun menjadi semakin menjauh.Teman saya yang sudah bekerja kini memandang saya (mungkin ini perasaan saya saja), seorang pengangguran yang mals-malasan dan tidak mau mencari pengalaman, nah di sisi lain mungkin juga beberapa teman se...

di kelas manakah kamu?

Sesampai saya di terminal Jombor, saya membeli tiket jurusan Jogjakarta tujuan Semarang, bus yang saya tumpangi berangkat pukul 15.30 WIB tepat. Saya duduk di dekat jendela, tak lama sebelum bus berangkat bangu sebelah saya di isi seorang anak muda yang usianya sekitar memasuki dua puluh tahunan. Kami berbasa - basi mulai dari ppertanyyan klise antar pejalan, turun dimana, kemana , dan lain - lain. Mungkin ini perkataan klise dari setiap pejalan, ya perjalanan membawa pengalaman, kita bertemu orang baru, dan entah walaupun saya sudah sering bepergian sendiri tapi baru sekarang saya merasakan efek dari perkataan tersebut. Di dalam bis kota, sebuah ruangan kubus berbentuk persegi panjang, kami duduk berhimpitan diantara orang-orang asing, ada yang menyendiri, pergi bersama keluarga, atau asyik dengan gadgetnya.Obrolan di Bus inilah yang mau tidak mau menghubungkan antar kelas, antar relasi, dari golongan ini hingga berkomunikasi dengan golongan itu. Tentunya bus bukan satu-satunya tem...

kerja di kebun binatang

Nah usia sudah menginjak sepermpat abad, tetapi pilihan-pilihan untuk menata karir yang pasti belum terpikirkan, msih bercabang mikir kesana dan kesini.Yaa akhirnya saya memilih meninggalkan pekerjaan lebih tepatnya bersama lingkungan yang lama untu memasuki pekerjaan baru, yang mungkin lebih memberikan hasil bagi saya. Cita-cita yang tidak mentok setelah kerja membuat bingung pijakan apa buat lompatan selanjutnya.  Nah mungkin masalah galau pekerjaan bukan cuma saya saja yang mengalami, tetapi juga rekan sekitar saya. Kami ingin berkembang melalui wirausaha tapi orang tua belum cukup percaya.  Usaha pun kembali saya rintis dengan teman-teman juga dimulai dengan modal alakadarnya, hasilnya belum diketahui. Mungkin tulisan ini sedikit curhatan galau tidak menarik bagi saya, tapi kalau boleh di ulang atau diingat lagi, saya mulai malas bekerja karena terakhir pekerjaan saya cukup menyenangkan, adaptasi dengan pekerjaan kantoran cukup rumit. Oh bisa saja bukan pada adaptasi ...