Langsung ke konten utama

di kelas manakah kamu?

Sesampai saya di terminal Jombor, saya membeli tiket jurusan Jogjakarta tujuan Semarang, bus yang saya tumpangi berangkat pukul 15.30 WIB tepat. Saya duduk di dekat jendela, tak lama sebelum bus berangkat bangu sebelah saya di isi seorang anak muda yang usianya sekitar memasuki dua puluh tahunan. Kami berbasa - basi mulai dari ppertanyyan klise antar pejalan, turun dimana, kemana , dan lain - lain. Mungkin ini perkataan klise dari setiap pejalan, ya perjalanan membawa pengalaman, kita bertemu orang baru, dan entah walaupun saya sudah sering bepergian sendiri tapi baru sekarang saya merasakan efek dari perkataan tersebut.
Di dalam bis kota, sebuah ruangan kubus berbentuk persegi panjang, kami duduk berhimpitan diantara orang-orang asing, ada yang menyendiri, pergi bersama keluarga, atau asyik dengan gadgetnya.Obrolan di Bus inilah yang mau tidak mau menghubungkan antar kelas, antar relasi, dari golongan ini hingga berkomunikasi dengan golongan itu. Tentunya bus bukan satu-satunya tempat dimana kita bisa mencair, banyak tempat juga tergantung bagaimana orang mau terbuka. 
Sesampai saya di Semarangpun, saya sempat mengobrol dengan seorang pedagang ronde yang menanyakan asal-usul saya dengan kawan saya. Pedagang ronde di alun-alun kecil Kota Semarang inipun juga berasal dari luar daerah, perasaan bersama ini membuat kami saling menceritakan keadaan kota dan mendengarkan cerita kampung halaman si bapak penjual ronde. Sampai kami pulang bapak pedagang ronde mengingatkan kami di jaman saat ini harus banyak-banyak berdoa. Sayapun merasakan hal yang sama dengan bapak penjual ronde ini, kita berada dalam suatu keramaian tetapi tetap merasa sepi, kadang juga kita tidak menemukan yang cocok untuk diajak mengobrol.
Ada yang bilang antar kelas kini mulai kabur, semua bisa di bilang sama, tidak seperti jaman dahulu masih feodal, apakah masih demikian? Oh rupanya tidak, kelas tetaplah kelas seperti rantai yang tidak pernah putus. Bisa kita lihat, misalkan golongan priyayi baru yang berhasil naik kelas dari jalur pendidikan, atau seorang yang sukses dengan pekerjaan hingga kaya raya. Golongan baru ini juga mengkelaskan diri seperti lingkaran-lingkaran yang tidak dapat dimasuki golongan luar. Dimakanah obrolan antar kelas akan cair?.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

patner baru

30 oktober 2016 Setelah beberapa bulan tidak menulis blog, saya memutuskan untuk menulis kembali. Yaaay bulan memasuki bulan November dan akhir tahun saya merasa bahagia meskipun sibuk dan menua. Kesedihan saya sudah hilang, dengan kata lain sekarang saya memiliki patner baru walaupun tidak berapa lama kemudian harus dipisahkan jarak, tapi apalah jarak tak lagi menjadi masalah. Masalah lain justru muncul seperti masalah-masalah sebelumnya, hal hal yang membuat saya insecure huhu, biasalah wanita cewek yang memasuki fase usia 27 setelah krisis seperempat abad dan memasuki krisis-krisis lainnya. Oke hal tersebut bisa di skip. Tapi masalah yang sama dengan orang yang berbeda membuat saya berpikir ulang jangan-jangan kesalahan ada dalam diri saya sendiri :’( Toh rencana tetaplah rencana, kita hanyalah manusia dan Tuhan yang menentukan J .. !! Selamat berakhir pekan.

bunga kenanga bukan kenangan :D

Sejak kecil saya sangat tertarik dengan kegiatan bercocok tanam maupun berkebun, selain berkebun di kebun milik kakek yang letaknya tak jauh dari rumah, di depan rumah pun banyak ditumbuhi berbagai macam flora khas tropis, seperti : bunga mawar, bunga sepatu, bunga kertas, bunga melati, bunga desember, bunga kamboja, dan masih banyak lagi   tanaman yang saya lupa namanya. Penamaan bunga di Indonesia tentu berbeda dengan penamaan di daerah lain, seperti di Indonesia saja satu macam bunga bisa memiliki berbagai nama, untuk memudahkan atau menyeragamkan maka kita mencari padaann nama di google dengan nama latin nya. Ada satu bunga yang saya sukai dari wangi harumnya, yaitu Bunga Kenanga yang memiliki kenagan hahah, Bunga Kenanganselain baunya khas sedikit menyengat. Semasa saya masih anak-anak, saya suka memetiknya lalu saya peras-peras ceritanya itu dibuat parfum,Dulu waktu saya kecil belum cukup tau apa manfaat dari bunga ini, setau saya ini bunga untuk bunga orang mati di ca...

diskon akhir bulan

Hari ini saya disuruh ibu untuk pergi ke sebuah Toko retail paling ternama di kota ini, rupanya ibu membaca sebuah Koran harian lokal yang memuat iklan diskon di pusat perbelanjaan tersebut. Ibu tertarik, soalnya dalam iklan tersebut tertulis “beli dua dapat satu”. Akhir bulan, uang sedang menipis hanya cukup untuk makan, ibupun belum gajian, tetapi karena termakan iklan tersebut ibu memaksa saya membelikan sandal, jika beli dua yang berarti dapat tiga maka  satu untuk ibu, satu untuk kakak perempuan saya dan satu bagian lagi tentu untuk saya. Promosi di akhir bulan ini bisa jadi sebuah musibah bagi yang menerima gaji di awal bulan tetapi memiliki hasrat belanja tinggi, juga musibah bagi penerima gaji di akhir bulan lalu habis dibelanjakan begitu saja. Sayateringat waktu kerja di kabupaten terpencll, saya mungkin sebulan sekali pergi ke kota dan sayapun mikir dua kali untuk belanja. Jaraka dan media meskipun di pedalaman, akhir bulan, dan uang pas-pasan sungguh tidak menja...