Tepat setahun aku tingggal di
kota kecil ini, dan rasa nyaman mulai datang. Tak banyak kawan yang kumiliki
disini, ya memang begitu. Di kota kecil dimana semua hal bebas dan layak untuk
dikomentari meskipun bukan hal yang fundamental. Ah orang-orang disini terlalu
sibuk mengurusi orang lain hingga lupa mengurus dirinya sendiri.
Aku mengenal seseorang itu dalam suatu
acara resmi kedinasan, saat itu tak sengaja ia mengajaku foto bersama tanpa
tendensi apapun ku iyakan permintaanya, pertemuan kami berlanjut di kantin dan
saling menukar nomor di atas kertas, karena hp kami mati. Ah lucu sekali. Kami
satu kelas dalam pendidikan tersebut, aku akui dia cerdas.
Sebelumnya aku ceritakan dulu, he
is a good daddy mungkin juga a nice husband. Obrolan kami awal-awal hanya sekedar
basa-basi hingga diapun juga akrab dengan teman-temanku yang lain. Pun sempat
pula digosipkan dengan temanku, ah terlalu rumit ceritanya malas ak
menjelaskan. Toh hal itu tidaklah penting.
Kami bercerita via virtual hingga
larut, dari hal remeh temeh hingga mendasar, ia ceritakan semua masa keclnya,
hal yang ia sukai, cita-cita dan selera musik kita tak jauh berbeda, pandangan
tentang politik internasional, ketidakpuasan dengan system, kejawen dan masih
banyak hal. Dan ini yang membuat saya kagum padanya.
Tak hanya itu saja, kami
melanjutkan pertemuan bersama dengan teman lain maupun berdua saja, sampai saat
ini aku lupa berapa kali keluar berdua dengannya. Selalu saja dia memanjakanku
seperti adiknya sendiri, dibawakanya makanan, di belikannya bir hingga minum berdua
di tepian sungai senja hari. Aku sendiri tak tahu bagaimana mengakhirinya.
Akhir tahun lalu saat kami sudah menghindari kontak satu sama lain dan cukup
terjaga lama hingga kami becerita biasa saja, tapi hingga saat ini obrolan kami
mengalir begitu saja.
Dari situlah entah pelarian atau
apa, aku menjadi dekat kembali dengan kakaku, yang juga suami orang dan bapak
dari balita mungil lucu nan menggemaskan, aku tahu aku salah dan aku ingin
mengakhiri tapi entah sepertinya sulit. Obrolan kami begitu nyambung, taka da
jarak, meski belum genap setahun berteman tapi kami saling bertukar cerita dari
kantor hingga keluarga.
Kemarin aku mengantarkannya ke
lapangan, he is an engineer, and I adore engineer so much, cause I really
appreciate with his science theory even sometimes full of jokes. Ahh…
Saat ini ak ingin mengurangi
intensitas bermain, bertemu dan ngobrol kami secra langsung maupun di chat.
Ahhh.
Komentar
Posting Komentar