“Namun,
untuk menjalani hidup yang penuh kita harus belajar rela melepaskan dan
terlepas dari masa lalu. Kita tidak dapat menjalani hidup dengan berjalan ke
belakang dengan selalu menengok apa yang sudah lewat. Alih-alih, kita perlu memandang
ke depan, ke masa depan kita dan seluruh kemungkinan yang tersaji untuk kita,
betapapun menakutkannya itu. (Anwar, Desi . Hidup Sederhana : 94)
Hari ini, tepatnya mulai dari kemarin saya merasa sedih,
saya merasa bodoh lagi, walaupun bukan masalah cinta-cintaan roman tapi saya
akui ini menyangkut perasaan. Saya merasa diingatkan masa lalu, hal ini
menganggu aktivitas saya. Saya malas bekerja dan merasa sedih. Akhirnya saya
membuka buku Desi Anwar berjudul Hidup
Sederhana, tanpa berniat membaca kisah masa lalu atau mencari pelarian dan
sebagainya, tapi kebetulan berkata lain, Melangkah ke depan sub judul saying
saya baca malam ini.
Saya menjadi cengeng jika mengingat masa lalu, entah itu
dalam hal percintaan, lingkungan tempat tinggal, pertemanan bahkan
perjalanan-perjalanan singkat saya dengan beberapa teman. Bukan kenangan
bahagia saja yang saya rangkum kembali, tapi keresahan dan kekecewaan masa lalu
yang mengganggu. Mau diapakan lagi toh masa lalu sudah lewat, walaupun kita
sesali akhirnya percuma dan sia-sia.
Saya menyadari betul bahwa hidup harus jalan ke depan, saya
alihkan kesedihan saya dengan mendengarkan musik, scrolling time line, baca
buku dan lain lain kegiatan pengalih kesedihan saya. Tai saya yakin masa depan
yang diatur olehNya lebih indah.
Komentar
Posting Komentar