Akhir-akhir ini saya serinng sekali memanfaatkan tekonologi surel atau surat elektronik yang biasa kita kenal dengan email. Aktivisme saya dengan email sebenarnya sudah tidak cukup asing, diawali sejak bekerja di sebuah lembaga, lalu pekerjaan-pekerjaan lain yang menggunakan media surel ini sebagai alat untuk mentransfer data, berkomunikasi dengan patner kerja, dan relasi lainnya yang terbenturkan oleh perbedaan geografis maupun demografis. Sampai saat ini surel sangat membantu untuk menjembatani hal-hal yang terbentengi oleh hal diatas. Tidak dalam hal pekerjaan saja, surel saya juga saya gunakan untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang membutuhkan penjelasan lebih panjang dari sekedar sms ataupun aktivitas berkirim pesan lainnya.
Beberapa bulan lalu, saya menggunakan surel untuk melancarkan aksi penjualan saya. Saya saat itu bekerja sebagai marketing. Jadi, saya tentu saja menggunakan surel untuk melakukan EDM (Electronic Direct Marketing). Sayangnya proses EDM yang saya lakukan cukup kaku, surel yang saya kirim seperti sebuah template copi-paste, kurang terdapat cita rasa personal dari surat yang saya kirim. Dari hasil pengiriman saya tersebut, sayapun juga mendapat balasan yang cukup kaku, tidak begitu akrab, seperti relasi orang yang belum saling mengenal.
Pekerjaan sayapun berkakhir, karena saya terpaksa harus resign. Nah saya menulis kembali sebuah surel untuk memasan produk. Nah kali ini sayalah yang merupakan korbat e-marketing, saya memesan sebuah paket produk perawatn tubuh, yah maaf saya ceritakan ini sangat domestik abgi perempuan ya kan. Dan saya masih masih tersihir oleh sistem pemasaran yang menggunakan issue global yaitu organic. !
Oke lupakan curhatan sayayang terjebak pemasaran elektronik, saya akan menceritakan bagaiman si penjual barang online ini melayani pembeli. Meskipun aktifitas belanja saya dengan penjual ini tidak bertatap muka secara langsung, akantetapi mbak penjual ini membalas pesannya bersifat sangat personal, seperti teman lama yang peduli akankesehatan kulit temannya. Saya pernah belanja secara online, biasanya mereka memberikan template seperti form order, dan hubungan sebatas sampai suda di transfer atau barang sudah dikirim.
Namun lain dengan penjual kosmetik herbal ini, dia lebih mengarahkan atau membimbing konsumen untuk produk apa yang akan mereka beli. Spertinya model pedagang selo yang asyik mengobrol dengan pembeli dan menjelaskan secara detai berulang-ulang inilah yang harus saya tiru nantinya, si pembeli tidak akan merasa asing juga kemungkinan akan repeat order.
Komentar
Posting Komentar