Wah sudah beberapa hari saya terlewatkan tanpa menulis blog,
kebolongan semacam ini pasti akan saya labeli dengan alasan “sibuk”. Sesibuk
apakah saya akhir-akhir ini? Tulisan yang lama saja belum saya edit biar gak
banyak tiponya.
Beberapa bulan disini, saya lebih sering terkena sakit. Sakit
yang saya alami cukup sepele, yaitu masuk angin. Kali ini saya mulai tahu
penyebab masuk angin, yaitu cukup jelas karena angin. Saya harus memakai jaket
jika keluar bepergian naik motor atau jangan tidur terlalu larut, dan juga dilarang mandi terlalu malam. Alasan-alasan demikian
saya amini, mungkin pengaruh usia? Apa? (((usia)))
Tahun ini saya sudah hampir memasuki seperempat abad, dan
tanpa kita sadari menjadi tua itu pasti. Oleh karena itu, saya akhir-akhir ini
sudah mempersiapkan hari tua. Apakah tabungan hari tua saya? berupa
tabungan deposit? KPR rumah? Investasi emas? Asuransi jiawa atau kesehatan? Ohh tentu bukan semuanya, Dilihat secara
finansiial saya belum mampu, meskipun bebrapa tahun kerja pontang-panting
kesana- kemari tapi saya belum memiliki tabungan material, karena bekerja
sebagai relawan dan transaksi kami berupa transaksi sosial.
Di usia memasuki
seperempat abad ini, saya mati-matian untuk memuaskan keinginan saya, Wah serem
juga ini. Walaupun uang jajan dan uang belas kasihan dari sana-sini tidak
berlebih, tetapi saya berani menambah jadwal bepergian atau piknik yang sedang
nge-trend saat ini. Saya sengaja memperbanyak membaca buku, nonton film, juga
download lagu.
Tentu bukan karena tidak ada alasan, kegiatan yang
tipikal tersebut malah semakin intens saya kerjakan. Alasannya adalah
karena saya sudah tidak kuliah lagi, teman untuk berbagi pun mulai
berkurang, apalagi teman yang sudah mulai beda “kesamaan” lambat laun kami
terpisahkan oleh berbagai “jarak”, dan ini yang terakhir tapi paling bener,
alasanya sahabat saya dan teman dekat saya mulai menikah satu-satu.
Saya melewati masa kuliah sekian tahun, dan lebih telat
lulusnya dibandingkan teman-teman lain. Bukan karena saya kebanyakan bermain
dan bekerja secara serabutan, tapi karena saya ngulangi kuliahnya hhhe. Oke,
hal semacam ini tidak perlu disesali, seperti kalimat andalan saya “Kita punya
rencana, tapi Tuhan yang menentukan”.
Di usia inilah kita baru menyadari arti penting pertemanan,
sedikit melankolis sepertinya tulisan saya ini. Jujur saya butuh teman, yang
benar-benar teman, seperti saat masa sekolah ataupun kuliah. Dimana kita sedang
senang-senangnya mengerjakan tugas, beramai-ramai mencari buku di perpus,
melewati kisah cinta yang menyedihkan berakhir sesenggukan di bawah bantal dan
saling curhat ke teman, ataupun menikmati hiburan hura-hura ala anak muda khas
anak muda hingga pulang larut malam, eh pagi buta dan tidak takut menghadang
segala rintangan.
Beruntung saya masih memiliki beberapa teman eh sahabat yang
masih berada di sisi saya hingga kini, teman berbagi kisah sehari-hari.
Mekipun kalau dihitung teman saya ini lumayan banyak (maaf sombong), tapi bisa
saya hitung dengan jari untuk teman berbagi hal sepele tanpa mengatasnamakan
gagasan atau keresahan bersama.
Saya akan merawat
hubungan perteman saya yang apa adanya itu, tanpa memikirkan hubungan timbale balik
. Teman seperti ini saya harapkan tetap menjadi bagian dari keseharian saya
dari sekarang hingga nanti kelak kami memiliki keluarga masing-masing. Di usia
seperti inilah kita harus menjaga atau merawat hubungan perteman maupun
jaringan, besyukur jika temandari jaringan dapat menajdi bagian dari teman
keseharian. Salam J
Komentar
Posting Komentar